Follow us

اسـلام عليكم ورحمةالله وبركا ته ►►SELAMAT DATANG DI BLOG BERBAGI ILMU PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN Firman Allah swt. وَ نَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَ الخَيْر فِتْنَةً Artinya : Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah (Q.S. al-Anbiya: 35 )

Minggu, 08 April 2018

Rangkuman Fiqih (Kelas 4-6)

Disalin dari Blogger: Zudi Pranata

Fiqih (Kelas 4-6)



Kelas 4 semester 1
1.1 Menjelaskan macam-macam zakat
A.    Macam-Macam Zakat
Menurut istilah agama, zakat adalah kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang dari hartanya untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik) dengan persyaratan tertentu.
Zakat secara garis besar terbagi 2 macam, yaitu:
a.       Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat jiwa. Zakat ini berwujud bahan makanan pokok guna menyucikan diri. Mereka yang wajib berzakat fitrah adalah orang dewasa (laki-laki dan perempuan), anak-anak, orang yang merdeka ataupun hamba sahaya. Zakat fitrah tidak sah apabila dikeluarkan setelah shalat Hari Raya Idulfitri. Zakat fitrah yang dibayarkan setelah shalat Idulfitri bukan dihitung sebagai zakat fitrah, tetapi sedekah biasa. Besarnya zakat fitrah adalah 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok untuk setiap jiwa.
Adapun orang yang terkena syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
-          Orang yang beragama Islam.
-          Orang yang sewaktu matahari terbenam pada hari penghabisan bulan Ramadhan masih hidup.
-          Orang yang mempunyai kelebihan harta dari keperluan makan untuk dirinya sendiri dan yang wajib dinafkahinya.
b.      Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat berupa benda. Kegunaan zakat mal untuk menyucikan harta orang-orang muslim yang kaya. Bagi orang yang berzakat mal harus memiliki persyaratan berikut:
-          Beragama Islam.
-          Dalam keadaan merdeka.
-          Milik yang sempurna.
-          Cukup senisab
-          Cukup setahun dimiliki.
Bagi orang muslim yang telah memenuhi syarat tersebut, zakat mal hukumnya  fardhu ‘ain. Sebaliknya, bagi orang-orang yang telah memenuhi syarat zakat mal, namun ia tidak mengeluarkan zakatnya maka ia berdosa dan harus mempertanggung jawabkan kepada Allah SWT.

1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
B.     Zakat Fitrah
  Zakat fitrah adalah zakat yang berwujud bahan makanan pokok guna menyucikan diri. Mereka yang wajib berzakat fitrah adalah orang dewasa (laki-laki dan perempuan), anak-anak, maupun hamba sahaya pada setiap menjelang Idulfitri setelah mengerjakan puasa Ramadhan.
Dinamai zakat fitrah karena bertujuan untuk menyucikan diri dari segala perbuatan dosa bagi orang berpuasa dan untuk menjadi makanan bagi orang yang fakir miskin. Hukumnya adalah wajib bagi setiap orang Islam yang mengalami Hari Raya Idulfitri sebelum shalat Id. Pengeluaran zakat tersebut dimaksudkan agar ketika keluar untuk shalat Idulfitri, kita sudah dalam keadaan suci.
a.       Orang yang berkewajiban membayar zakat fitrah
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
Ø  Orang yang beragama Islam, baik yang merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki, perempuan, tua, muda, anak-anak, yang pada Hari Raya Idulfitri itu ada dan memiliki kelebihan rezeki.
Ø  Masih hidup sewaktu terbenam matahari pada penghabisan Ramadhan.
Ø  Orang yang berada dalam tanggungannya, seperti anak, suami, istri, ibu, bapak, pembantu, yang tinggal serumah dan menjadi tanggung jawabnya
b.      Waktu pembayaran
        Adalah saat terbenam matahari pada penghabisan bulan Ramadhan (malam takbiran) sampai sebelum dilaksanakannya shalat Idulfitri. Tidak ada larangan jika zakat fitrah dibayar atau diserahkan sebelumnya, mulai tanggal 1 Ramadhan.
c.       Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan
        Nishab zakat fitrah adalah apabila sudah mempunyai kelebihan makanan pada malam hari Idulfitri dan pagi harinya, baik untuk kebutuhan dirinya maupun untuk seluruh anggota keluarganya.
        Banyaknya zakat fitrah yang dikeluarkan untuk setiap orang adalah 3,1 liter atau 2,5 kg beras, gandum, atau makanan pokok yang lain di daerah atau negeri tertentu. Zakat fitrah boleh dibayarkan dengan uang seharga beras, gandum, atau makanan pokok yang lain dengan harga yang berlaku saat itu. Orang yang berhak menerima zakat fitrah disebut mustahik, diutamakan kepada orang-orang fakir dan miskin.[1][2]

2.1 Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah
A. Hukum Infak
Hukum pelaksanaan infak ada yang bersifat wajib, misalnya seorang bapak (kepala keluarga) menafkahi keluarganya setiap hari. Infak yang bersifat sunnah (anjuran) yaitu sesuai kemampuannya, seperti memperbaiki sekolah atau pesantren. Dianjurkan untuk yang diberikan kepada orang lain adalah yang terbaik atau yang dicintai.
B.                 Hukum sedekah
Hukum sedekah adalah sunnah. Sedekah adalah memberikan sesuatu yang berguna kepada orang lain atau lembaga masyarakat untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tulus ikhlas semata-mata hanya mengharap ridha Allah. Kebiasaan bersedekah perlu ditumbuhkan, berapa pun besar dan nilainya..

Kelas 4 semester 2
3.1 Menjelaskan macam-macam salat Id
a.      Idulfitri
Kata Idulfitri terdiri dari kata Id yang berarti kembali, dan kata fitri yaitu suci atau bersih. Jadi arti kata Idulfitri adalah kembali menjadi suci.
b.      Iduladha
Iduladha terdiri dari dua kata, yaitu Id berarti kembali, dan adha yaitu kurban. Jadi Iduladha berarti kembali berkurban. Iduladha dirayakan setiap tanggal 10 zulhijjah. Iduladha disebut juga dengan Idulhajj, karena pada tanggal tersebut para jama’ah haji telah menyelesaikan rukun haji
3.2 Menjelaskan ketentuan salat Id
v  Kesunnahan sebelum shalat Idulfitri :
a.       Mandi lebih dahulu.
b.      Memakai pakaian yang paling bagus yang kita miliki.
c.       Makan dan minum lebih dulu.
d.      Memakai wangi-wangian.
e.       Melalui jalan yang berlainan ketika pergi dan pulang dari shalat Idulfitri.
f.       Mendengarkan khotbah Idulfitri yang khusyuk dan tenang.
g.      Mengumandangkan takbir.
v  Kesunnahan sebelum shalat Iduladha:
a.       Mandi lebih dulu.
b.      Memakai pakaian yang bagus.
c.       Memakai wangi-wangian.
d.      Tidak makan pagi terlebih dahulu.
e.       Mengumandangkan takbir mulai tanggal 10­-13 zulhijjah.
v  Niat Shalat Idulfitri dan Iduladha
a.      Niat shalat Idulfitri
اصلي سنة لعيد الفطر ركعتين مأموما لله تعالي
b.    Niat shalat Iduladha
اصلي سنة لعيد الاضحي ركعتين مأموما لله تعالي

v  Waktu shalat Idulfitri dan Iduladha
Shalat Idulfitri dilaksanakan pada tanggal 1 syawal, mulai terbit matahari 2 penggalah dan berakhir apabila telah tergelincirnya matahari, atau kira-kira pukul 06:30­-11:30 siang. Sedangkan pelaksanaan shalat Iduladha pada tanggal 10 zulhijjah, dimulai pagi hari pukul 06:00-11:30 siang.
v  Tata cara shalat Idulfitri dan Iduladha
Syarat dan rukun shalat Idulfitri sama dengan shalat fardhu lima waktu, hanya niat dan takbirnya yang berbeda. Shalat Idulfitri ada 12 kali takbir, 7 kali raka’at pertama dan 5 kali pada raka’at kedua. Adapun kaifiat (cara) shalat Idulfitri dan Iduladha sama saja, sebagai berikut :
a.       Tidak memakai adzan dan iqamat
b.      Menghadap kiblat
c.       niat mengerjakan shalat Idulfitri atau Iduladha di dalam hati
d.      dilakukan dengan berjama’ah
e.       rakaat pertama 7 kali, dan rakaat kedua 5 kali (disunnahkan)
f.       mengangkat kedua tangan setinggi bahu pada tiap-tiap takbir
g.      imam menyaringkan bacaan shalatnya
h.      sesudah shalat, dibacakan khotbah
i.        khotbah diawali dengan takbir . 



Kelas 5 semester 1
1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram
1. Menjelaskan  ketentuan makanan dan minuman yang halal
a.       Semua makanan yang didapat dari rizki yang halal
b.       Makanan yang  berasal dari laut (ikan)
c.       Semua binatang ternak  kecuali anjing dan babi
d.      Binatang buruan
e.       Segala jenis madu
f.       Segala jenis minuman yang terbuat dari bahan yang halal.
2. Makanan dan minuman yang di haramkan
a.       Bangkai binatang
b.      Makanan yang buruk, menjijikan atau najis
c.       Minuman yang memabukkan
d.      Babi dan anjing
e.       Binatang yang di sembelih  tidak karena allah.
1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya
1. Binatang yang halal
a.       Binatang ternak
b.      Bangkai ikan dan belalang
c.       Makanan yang tidak mengadung madhorot bagi orang.
2.  Binatang yang haram
a.       Binatang yang mengadung racun
b.      Binatang yang bertaring dan berkuku tajam
c.       Binatang yang menjijikkan
d.      Binatang yang diperintah untuk membunuhnya,seperti ular,tikus,gagak.
1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman halal
Manfaat makanan dan minuman yang halal:
1.      Terhindar dari murka Allah SWT
2.      Tubuh kita akan selalu sehat
3.      Akan menghasilkan hati dan pikiran yang bersih
4.      Akan diberi rizki yang halal dan dilipat gandakan oleh Allah.
1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
Akibat makanan dan minuman yang haram:
1.      Akan mendapat murka dan azab dari Allah
2.      Tidak ada keberkahan dari dalam dirinya
3.      Susah menerima ilmu kebenaran
4.      Badan tidak sehat

Kelas 5 semester 2
2.1 Menjelaskan ketentuan kurban
A.    Ketentuan kurban
1. Hukum dan Waktu kurban
Hukum menyembelih hewan kurban  adalah sunah, akan tetapi, dapan menjadi sunah muakad bagi orang-orang kaya. Menurut sebagian besar  ulama bahwa waktu penymbelihan hewan kurban  adalah tanggal 10zulhijah dengan tiga hari berikutny, yaitu tanggal 11, 12, 13 hari tasyrik.
Adapun waktu  pelaksanaan penyembelihan hewan kurban adalah sebagai berikut:
a)      Awal waktu penyembelihan adalah setelah sholat iddul adha
b)      Akhir waktu penyembelihan adalah pada akhir hari tasyrik
c)      Menurut imam syafi’i, akhir waktu  penyembelihan  adalah sebelum matahari terbenam pasa tanggal 13 zulhijah.
2. Syarat hewan kurban.
   Syarat-syarat hewan kuban menurut kesepakatan para ulama:
a.       Hewan kurban telah mancapai umur, yaitu umur hewan telah memenuhi sarat untuk disembelih, unta berumur  6 tahun, sapi berumur 4 tahun, dan kambing berumur 3 tahun.
b.      Hewan kurban tidak sakit dan tidak kurus.
c.       Hewan kurban tidak cacat.
2.2 Mendemonstrasikan tata cara kurban
   Hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menyembelih hewan kurban antra lain:
1.      Alat yang digunakan untuk menyembelih harus benar-benar tajam.
2.      Ketika menyambelih hewan di hadapkan  kiblat.
3.      Hewan disembelih pada bagian lehernya.
4.      Membaca basmalah dan takbir  terlebih dahulu sebelum menyembelih.
5.      Hewan disembelih dengan satu kali potongan atau penyembelihan.
3.1  Menjelaskan tata cara haji
A.    Ketentuan ibadah haji
  Ibadah haji memiliki syarat, rukun dan wajib haji yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut dapat terlaksana secara sempurna.
Ø  Syarat Haji
a.       Islam
b.      Berakal sehat
c.       Balig
d.      Mampu
Ø  Rukun haji dan Wajib Haji
1.         Rukun haji
a.    Ihram adalah  berniat melakukan haji dengan menggunukan pakaian ihram yang terdiri atas dua helai kain putih tidak dijahit bagi laki-laki sedangkan bagi wanita adalah menutupi seluruh  aurotnya.
b.    Wukuf adalah tinggal di arafa sejak saat matahari terbenam 9 zulhija sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijah.
c.    Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak  tujuh kali.
d.   Sa’i adalah berlari-lari kecil dari bukit safa ke bukit marwah sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari bukit safa dan berakhir di bukitn marwah.
e.    Tahalul adalah keadaan seseorang  yang telah dibolekan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berhram. Tahulul ditandai dengan mencukur rambut paling sedikit satu helai
2.    Wajib Haji
Wajib haji merupakan amalan-amalan yang di kerjakan dalam ibadah haji. Wajib haji meliputi kegiatan berikut:
a.       Melakukan ihram sesuai dengan miqat yang ditentukan
b.      Bermalam di Muzdalifah sesudah tengah malam
c.       Melempar jumrah’aqabah pada hari raya Iddul adha
d.      Melempar ketiga jumrah pada hari tasyrik setelah matahari condong kebarat
e.       Bermalam di Mina selama dua atau tiga malam pada hari tasyrik
f.       Melakukan tawaf wadak(tawaf perpisahan bagi yang meninggalkan mekah)
g.      Menghindari segala larangan di musim haji
§  Pembayaran dam apabila meninggalkan salah satu wajib haji
Dam adalah denda karena melanggar salah satu wajib haji. Hal-hal yang mewajibkan seorang membayar dam adalah:
a.       Melanggar larangan ihram
b.      Membunuh binatang liar
c.       Meninggalkan salah satu wajib haji.
3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji
A.    Mendemonstrasikan tata cara haji
1)      Berpakaian ihram
2)      Niat haji dari miqat
3)      Wukuf diarafah
4)      Mabit di muzdalifah
5)      Tawaf
6)      Sa’i
7)      Tahalul.


Kelas 6 Semester I
1.1 Menjelaskan ketentuan tentang mandi wajib setelah haid
A.    Batas Waktu Haid
Batas waktu haid tidak ada ketentuan pasti dari Rasulullah saw., berapa lama batas maksimal dan batas minimalnya. Para ulama telah sepakat bahwa tidak ada petunjuk pastinya batas waktu haid karena memperhatikan kondisi masing-masing perempuan, ada yang satu haari sudah bersih, ada yang enam hari, dan ada juga sampai sepuluh hari belum bersih (masih keluar darah). Sedangkan pada umumnya masa haid adalah enam atau tujuh hari.

B.     Hal-Hal yang Dilarang bagi Perempuan Haid
Berikut beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan haid:
1.      Perempuan dilarang mengerjakan salat, baik salat fardhu maupun salat-salat sunah lainnya.
2.      Perempuan haid dilarang puasa, baik puasa wajib maupun puasa sunah.
Puasa wajib yang ditinggalkan saat haid wajib diqada (diganti) pada hari yang lain.
3.      Perempuan haid dilarang melakukan tawaf ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.
4.      Perempuan haid dilarang menyentuh mushaf dan membaca Al-Qur’an.
5.      Perempuan haid dilarang masuk masjid dan tinggal di dalam masjid, baik untuk iktikaf, duduk, maupun tidur.

C.     Hukum Mandi Setelah Haid
Hukum mandi setelah haid adalah wajib. Seorang perempuan yang telah selesai masa haid, hendaklah segera mandi. Mandi setelah masa haid selesai biasa disebut mandi besar. Mandi besar adalah meratakan air ke seluruh tubuh dari rambut sampai kaki. Mandi besar bertujuan untuk menyucikan diri dari hadas besar (haid)

D.    Tata Cara Mandi Wajib
Tata cara mandi wajib menurut para ulama dibagi menjadi dua, yaitu fardu (wajib) dan sunah.
Mandi wajib disyariatkan sah karena tiga hal berikut.
1.      Berniat kepada Allah untuk menyucikan diri dari hadas besar.
2.      Menyiram air keseluruh tubuh sampai merata
3.      Mengalirkan air ke jari-jari dan rambut.
2.1 Menjelaskan ketentuan khitan
A.    Pengertian Khitan
Khitan menurut bahasa berarti memotong sebagian anggota badan tertentu, yakni pada ujung kemaluan laki-laki. Menurut seorang ulama (Imam al-Mawardi), khitan untuk laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi khasyafah (kepala kemaluan) sehingga seluruh khasyafah terbuka dan tidak ada kulit yang menutupinya. Adapun khitan untuk perempuan adalah memotong kulit yang berada di ujung kemaluannya.
B.     Hukum Khitan Laki-laki dan Perempuan
Bagi kaum laki-laki yang beragama Islam di Indonesia, khitan menjadi tradisi sejak agama islam datang di Negara kita. Khitan bagi laki-laki hukumnya wajib yang dilakukan sebelum balig, sedangkan bagi perempuan hukumnya sunah atau hannya sebagai penghormatan. Khitan bagi perempuan belum manjadi tradisi di sebagian besar masyarakat Indonesia hingga sekarang.


2.2 Menjelaskan hikmah khitan
A.    Hikmah Melaksanakan Khitan
Adapun hikmah disyariatkannya khitan, yaitu :
1.      Menjaga kebersihan.
Kebersihan dalam syariat islam merupakan bagian ilmu dan amal yang sangat penting. Karena pentingnya, kebersihan selalu menduduki urutan pertama dalam pembahasan ibadah.
2.      Mencegah penyakit kelamin
Dengan khitan, kita dapat mencegah timbulnya penyakit dari najis yang melekat ketika selesai buang air kecil.

Kelas 6 Semester II
3.1 Menjelaskan tata cara jual beli dan pinjam meminjam
A.    Jual Beli
Jual beli adalah pertukaran harta (benda) dengan harta (benda) lain yang bermanfaat dengan jalan saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan penggantinya melalui cara-cara yang dibolehkan Islam.

  Rukun Jual Beli
1.      Penjual
2.      Pembeli
3.      Ada barang yang dijual
4.      Bahasa akad
5.      Kerelaan dua belah pihak
            Syarat-Syarat Sah Jual Beli
1.      Syarat Penjual dan Pembeli
a.       Jual beli dilakukan oleh orang yang berakal agar tidak tertipu dalam jual beli.
b.      Jual beli dilakukan atas kemauan sendiri (tidak terpaksa).
c.       Keadaan barang yang diperjualbelikan tidak mubazir (bermanfaat).
d.      Penjual dan pembeli sudah balig atau dewasa.
2.      Syarat Uang dan Barang yang Diperjualbelikan
a.       Keadaan barang suci atau dapat disucikan.
b.      Barang yang diperjual belikan mempunyai manfaat.
c.       Barang yang diperjualbelikan adalah milik si penjual atau milik orang lain yang diwakilinya.
d.      Barang yang diperjualbelikan dapat diserahterimakan sehingga tidak terjadi penipuan dalam jual beli.
e.       Barang yang diperjualbelikan dapat diketahui si penjual dan si pembeli, baik bentuk, zat, kadar (ukuran), maupun sifat-sifatnya.
B.     Pinjam Meminjam
1.      Pengertian Pinjam Meminjam
Pinjam meminjam disebut juga ‘ariyah, yaitu meminjam suatu barang kepada orang lain untuk digunakan dan diambil manfaatnya, dengan perjanjian akan mengembalikan barang tersebut dalam keadaan utuh (baik) pada waktu yang tepat dengan tidak membayar atau menyewa.
v  Rukun Pinjam Meminjam
1.      Orang yang meminjamkan, syaratnya
a.       Balig
b.      Berakal
c.       Tidak mubazir
d.      Tidak dipaksa
2.      Orang yang meminjam, syaratnta
a.       Balig
b.      Berakal
c.       Tidak mubazir
3.      Barang yang dipinjam, syaratnya
a.       Ada manfaatnya
b.      Manfaatnya masih ada saat akad, dan zatnya tetap (tidak rusak)
4.      Lafal ijab Kabul, syaratnya
a.       Dimengerti oleh kedua belah pihak dan
b.      Bersambung
v  Kewajiban bagi Peminjam
Apabila meminjam barang kepada orang lain, kita boleh memanfaatkan barang tersebut menurut izin pemilik barang itu. Setelah selesai kita harus mengembalikan sesuai dengan kesepakatan. Ada hal yang perlu diperhatikan dalam masalah pinjam meminjam, yakni kita harus berhati-hati apabila menggunakan barang pinjaman. Hal ini karena apabila terjadi kerusakan barang akibat kelalaian kita, kita harus bertanggung jawab dengan cara memperbaikiny



Rangkuman Fiqih (Kelas 4-6)

Disalin dari Blogger: Zudi Pranata Fiqih (Kelas 4-6) Kelas 4 semester 1 1.1 Menjelaskan macam-macam zakat A.     Macam...